Seminggu yang lalu di hari jumat, jam segini masih persiapan packing beberapa printilan yang akan dibawa ke Jepun. Karena nanti malam, pesawat ANA akan membawa kami menuju tanah kelahiran anak-anak.
Ya, kami kembali ke Jepang. Setelah 14 tahun lamanya mukim di Indonesia.
Waktu yang bukan sebentar. Selama 14 tahun itu ada aneka macam kejadian yang mewarnai kehidupan kami. Yang memunculkan tawa, sedih, gembira, kesal, marah, senang, kecewa, bahagia, dll.
Dari semua kejadian, yang paling menyedihkan adalah wafatnya papa dan mama. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, Allah masih kasih kesempatan untuk mendampingi mereka berdua, melalui momen-momen bahagia. Bercengkerama, tertawa, makan bareng, liburan bareng, ngumpul bareng. Hingga di akhir hayat mereka, semua anak-anaknya bisa menemani. Alhamdulillah. Maasya Allah. Semoga Allah pertemukan kami kembali di surga-Nya.
Ada rasa sedih, saat-saat pelepasan di bandara. Formasi yang melepas hanya tinggal kakak dan adik tercinta. Dahulu kala di tahun 1999, saat pertama akan berangkat ke Jepang, formasi masih komplit. Papa, mama, kakak dan adek. Bagaimanapun, Alhamdulillah, kakak adik saya dan keluarganya dalam keadaan sehat walafiat. Semoga nanti bisa berkunjung ke Tokyo ya.
Dalam pesawat, rasa lelah menyergap luar biasa. Saya langsung ambil posisi tidur. Alhamdulillah, kami bisa menikmati kelas bisnis yang disediakan oleh pihak kantor suami.
Di kelas ini kursi bisa disetel menjadi posisi memanjang ala tempat tidur. Masih terdengar samar-samar suara pramugari yang menawarkan snack malam. Saya yang biasanya laperan, dah ngga ada nafsu makan lagi, yang ada cuma nafsu tidur. Wkwkwk.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Setelahnya kurang lebih 7 jam pesawat akan mendarat di bandara Haneda, Tokyo.
****
Seingat saya, dulu saya pernah berdoa, pengen jalan-jalan ke Jepang sekedar untuk napak tilas masa-masa kejayaan waktu menjadi emak perkasa ala oshin. Hehe. Segala sesuatu dikerjakan sendiri. Kemana-mana naik sepeda. Gendong bayi di punggung, naik sepeda dengan belanjaan di depan dan belakang sepeda. Angkut-angkut belanjaan berat ke lantai 3 tanpa lift. Teman bahkan ada yang tinggal di lantai 5 tanpa lift. (tag orangnya ngga ya..).
Sehari bisa jalan kaki berkilo-kilo. Kemana-mana di punggung selalu bawa tas gembolan printilan 2 bayi. Sementara bayi satu di stroller, yang satu lagi di gendong. Kadang harus naik turun tangga yang cukup tinggi di stasiun sambil ngangkut stroller. Yang mana bayi satunya harus diturunin dan terkadang ada orang aja Jepang yang bantuin, nuntun si bayi atau ngangkatin stroller. Pulang ke rumah, semua urusan domestik pun dikerjakan sendiri. Benar-bener berasa berubah jadi emak Rambo dah.
No ART, no catering, no gojek, no gofood, no family, no abang-abang sayur, no abang-abang jajanan, no shopee....
Saat itu saya pengennya sih ke Jepang dengan gratis. Tapi siapa yang mau biayain? Wkwk.
Kali-kali aja kantor mau biayain suami untuk dinas plus family....
Secara kalau satu pasukan yang pergi butuh biaya yang lumayan menguras. Secara saya emak-emak model mendang mending gini kan. Dan bukan pula tipikal emak-emak traveller. Mending duitnya buat check out di shopee. Atau jajan-jajan kopi beserta side dishnya. Haiish, ngga bermutu sekali. Wkwkwk.
Alhamdulillah belasan tahun kemudian Allah kabulkan doa ini. Bahkan jauh lebih baik dan sempurna dari yang saya bayangkan. Maasya Allah. Jadi ingat kata ulama besar Ibnul Qoyyim Al Jauziyah.
“Andai kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hati kamu akan meleleh karena cinta kepadaNya”.
Asli, terharu banget. Apalagi keinget kenangan-kenangan bersama orang tua. Seakan-akan Allah menyuruh saya untuk berbakti dulu, menghabiskan waktu bersama mereka. Menemani saat-saat terakhir kehidupan mereka.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shalihat..
(Segala puji bagi Allah, dengan kenikmatan dari-Nya menjadi sempurna semua amal kebaikan)
********
And here I am now.....living in Japan..
Sayonara Indonesia....dan orang-orang tersayang yang ada di sana...
Mata ao neee...
Insyaa Allah ketemu lagi dalam kondisi yang jauh lebih baik....semoga kita semua selalu berada dalam naungan rahmat, hidayah dan ampunan-Nya...
Nippon....tadaimaaa...
Semoga kepindahan sementara ini, membuat kami semakin taat dan dekat dengan Allah, membawa kebaikan untuk dunia akhirat, keberkahan dan manfaat yang luas....
Aaaamiiiiiin