Selintas baca berita di internet, tentang pembukaan sebuah pusat perbelanjaan (lagi) di kawasan pusat Jakarta. Kabarnya sih, pusat perbelanjaan ini bukan seperti trade centre yang harganya murah meriah tapi pembeli harus berdesak-desakan untuk berbelanja *kayak yang di Mangga Dua itu loh*. Bukan pula seperti mall yang harganya mahal2, tapi pembeli nyaman berbelanja.
JACC or Jakarta City Centre, nama bakal si pusat perbelanjaan, ceritanya akan menggabungkan model trade centre dan mall menjadi satu. Promosinya sih, 'barang mal harga grosir'. Didalamnya ada 8000 gerai...(bayangin, 8000 !!...ck ck ck), ada hypermart, pusat perlengkapan elektro yang akan dibuka. Belum termasuk apartemen yang akan melengkapi JACC....... **apartemen kok untuk ngelengkapin #_#**
Jadi takjub euy, merhatiin perkembangan kota Jakarta, yang makin lama makin sesak dengan mall, hypermart, trade centre atau apalah yang sejenis. Mereka bermunculan seperti jamur di musim hujan. Jadi kepikiran, apa sudah sebegitu besarnya kebutuhan penduduk Jakarta terhadap shopping centre? Sampai-sampai tiap ada lahan yang kosong dengan segera akan berubah menjadi tempat shopping, shopping n shopping....
Memang sih, shopping perlu. Malah termasuk hajat hidup semua orang, termasuk saya. Tapi kalo dimana2, sejauh mata memandang, yang ada cuma shopping mall doang, apa ngga enek? Memangnya hidup hanya untuk belanja?? Waduuhh...
Yang terasa banget, seperti di Jalan Margonda tuh. Dua shopping mall gede berhadap-hadapan. Saya sebagai calon warga Depok sampai kaget bin takjub melihat perubahan di jalan Margonda itu. Entah sudah berapa banyak shopping mall bertebaran di kanan kiri jalan, yang tentu saja berefek terhadap keruwetan lalulintas sekitarnya. Belum lagi efek sosialnya.....
Kadang2 kepikiran..daripada shopping mall, mendingan pemerintah membangun sebuah taman hijau yang luaassss dengan pohon2 yang rindang dan daunnya lebat2 dan tetumbuhan n bunga2 yang cantik, dengan fasilitas bermain untuk anak-anak yang unik-unik....
Tapi ya...begitulah, tahu sendiri. Kepentingan pribadi lebih utama dari kepentingan rakyat banyak :D
Beberapa kali hidup berpindah-pindah di Jepang ini, membuat saya hapal betul sama letak shopping centre di tiap tempat. Kalau shopping centre beneran alias mall, cenderung berkumpul di satu tempat. Biasanya sih di dekat stasiun2 kereta yang besar. Yang lebih banyak sih, ya supermarket dengan luas bangunan yang...ya....tergolong kecil kali ya kalau dibandingin sama yang di indonesia. Dan memang justru model yang kecil begini yang banyak pengunjungnya. Yang model hypermart seperti Carrefour malah jaraaaaaaanng banget. Sekalinya ada malah ga bertahan lama alias ditutup, karena pengunjungnya sepi :D
Yang bangunannya lebih luas, umumnya bukan supermarket atau hypermart, tapi homecenter. Di sini yang dijual bener-bener peralatan pritil2 untuk urusan rumah, dari paku, obeng, sekrup all size sampai kayu-kayu dan pipa-pipa besi yang besar.
Yang unik, di beberapa kawasan di Tokyo, masih banyak model toko-toko kecil yang berdempet-dempetan dengan ruas jalan yang agak luas untuk pejalan kaki di depannya.
Mirip seperti Pasar Baru di Jakarta. Di tempat seperti ini, dijamin ga akan ketemu sama shopping mall yang besar-besar. Sebab untuk kawasan seperti ini, pemerintah melarang pembangunan shopping mall besar, karena akan mematikan usaha toko-toko kecil tersebut.
Hhhmmm, kapan pemerintah Indonesia bisa seperti itu ya?
JACC or Jakarta City Centre, nama bakal si pusat perbelanjaan, ceritanya akan menggabungkan model trade centre dan mall menjadi satu. Promosinya sih, 'barang mal harga grosir'. Didalamnya ada 8000 gerai...(bayangin, 8000 !!...ck ck ck), ada hypermart, pusat perlengkapan elektro yang akan dibuka. Belum termasuk apartemen yang akan melengkapi JACC....... **apartemen kok untuk ngelengkapin #_#**
Jadi takjub euy, merhatiin perkembangan kota Jakarta, yang makin lama makin sesak dengan mall, hypermart, trade centre atau apalah yang sejenis. Mereka bermunculan seperti jamur di musim hujan. Jadi kepikiran, apa sudah sebegitu besarnya kebutuhan penduduk Jakarta terhadap shopping centre? Sampai-sampai tiap ada lahan yang kosong dengan segera akan berubah menjadi tempat shopping, shopping n shopping....
Memang sih, shopping perlu. Malah termasuk hajat hidup semua orang, termasuk saya. Tapi kalo dimana2, sejauh mata memandang, yang ada cuma shopping mall doang, apa ngga enek? Memangnya hidup hanya untuk belanja?? Waduuhh...
Yang terasa banget, seperti di Jalan Margonda tuh. Dua shopping mall gede berhadap-hadapan. Saya sebagai calon warga Depok sampai kaget bin takjub melihat perubahan di jalan Margonda itu. Entah sudah berapa banyak shopping mall bertebaran di kanan kiri jalan, yang tentu saja berefek terhadap keruwetan lalulintas sekitarnya. Belum lagi efek sosialnya.....
Kadang2 kepikiran..daripada shopping mall, mendingan pemerintah membangun sebuah taman hijau yang luaassss dengan pohon2 yang rindang dan daunnya lebat2 dan tetumbuhan n bunga2 yang cantik, dengan fasilitas bermain untuk anak-anak yang unik-unik....
Tapi ya...begitulah, tahu sendiri. Kepentingan pribadi lebih utama dari kepentingan rakyat banyak :D
Beberapa kali hidup berpindah-pindah di Jepang ini, membuat saya hapal betul sama letak shopping centre di tiap tempat. Kalau shopping centre beneran alias mall, cenderung berkumpul di satu tempat. Biasanya sih di dekat stasiun2 kereta yang besar. Yang lebih banyak sih, ya supermarket dengan luas bangunan yang...ya....tergolong kecil kali ya kalau dibandingin sama yang di indonesia. Dan memang justru model yang kecil begini yang banyak pengunjungnya. Yang model hypermart seperti Carrefour malah jaraaaaaaanng banget. Sekalinya ada malah ga bertahan lama alias ditutup, karena pengunjungnya sepi :D
Yang bangunannya lebih luas, umumnya bukan supermarket atau hypermart, tapi homecenter. Di sini yang dijual bener-bener peralatan pritil2 untuk urusan rumah, dari paku, obeng, sekrup all size sampai kayu-kayu dan pipa-pipa besi yang besar.
Yang unik, di beberapa kawasan di Tokyo, masih banyak model toko-toko kecil yang berdempet-dempetan dengan ruas jalan yang agak luas untuk pejalan kaki di depannya.
Mirip seperti Pasar Baru di Jakarta. Di tempat seperti ini, dijamin ga akan ketemu sama shopping mall yang besar-besar. Sebab untuk kawasan seperti ini, pemerintah melarang pembangunan shopping mall besar, karena akan mematikan usaha toko-toko kecil tersebut.
Hhhmmm, kapan pemerintah Indonesia bisa seperti itu ya?