Mall Jamur

09 September 2006 | comments (13)

Selintas baca berita di internet, tentang pembukaan sebuah pusat perbelanjaan (lagi) di kawasan pusat Jakarta. Kabarnya sih, pusat perbelanjaan ini bukan seperti trade centre yang harganya murah meriah tapi pembeli harus berdesak-desakan untuk berbelanja *kayak yang di Mangga Dua itu loh*. Bukan pula seperti mall yang harganya mahal2, tapi pembeli nyaman berbelanja.

JACC or Jakarta City Centre, nama bakal si pusat perbelanjaan, ceritanya akan menggabungkan model trade centre dan mall menjadi satu. Promosinya sih, 'barang mal harga grosir'. Didalamnya ada 8000 gerai...(bayangin, 8000 !!...ck ck ck), ada hypermart, pusat perlengkapan elektro yang akan dibuka. Belum termasuk apartemen yang akan melengkapi JACC....... **apartemen kok untuk ngelengkapin #_#**

Jadi takjub euy, merhatiin perkembangan kota Jakarta, yang makin lama makin sesak dengan mall, hypermart, trade centre atau apalah yang sejenis. Mereka bermunculan seperti jamur di musim hujan. Jadi kepikiran, apa sudah sebegitu besarnya kebutuhan penduduk Jakarta terhadap shopping centre? Sampai-sampai tiap ada lahan yang kosong dengan segera akan berubah menjadi tempat shopping, shopping n shopping....

Memang sih, shopping perlu.  Malah termasuk hajat hidup semua orang, termasuk saya.  Tapi kalo dimana2, sejauh mata memandang, yang ada cuma shopping mall doang, apa ngga enek? Memangnya hidup hanya untuk belanja?? Waduuhh...

Yang terasa banget, seperti di Jalan Margonda tuh. Dua shopping mall gede berhadap-hadapan. Saya sebagai calon warga Depok sampai kaget bin takjub melihat perubahan di jalan Margonda itu. Entah sudah berapa banyak shopping mall bertebaran di kanan kiri jalan, yang tentu saja berefek terhadap keruwetan lalulintas sekitarnya. Belum lagi efek sosialnya.....

Kadang2 kepikiran..daripada shopping mall, mendingan pemerintah membangun sebuah taman hijau yang luaassss dengan pohon2 yang rindang dan daunnya lebat2 dan tetumbuhan n bunga2 yang cantik, dengan fasilitas bermain untuk anak-anak yang unik-unik....
Tapi ya...begitulah, tahu sendiri. Kepentingan pribadi lebih utama dari kepentingan rakyat banyak :D

Beberapa kali hidup berpindah-pindah di Jepang ini, membuat saya hapal betul sama letak shopping centre di tiap tempat. Kalau shopping centre beneran alias mall, cenderung berkumpul di satu tempat. Biasanya sih di dekat stasiun2 kereta yang besar. Yang lebih banyak sih, ya supermarket dengan luas bangunan yang...ya....tergolong kecil kali ya kalau dibandingin sama yang di indonesia. Dan memang justru model yang kecil begini yang banyak pengunjungnya. Yang model hypermart seperti Carrefour malah jaraaaaaaanng banget. Sekalinya ada malah ga bertahan lama alias ditutup, karena pengunjungnya sepi :D
Yang bangunannya lebih luas, umumnya bukan supermarket atau hypermart, tapi homecenter. Di sini yang dijual bener-bener peralatan pritil2 untuk urusan rumah, dari paku, obeng, sekrup all size sampai kayu-kayu dan pipa-pipa besi yang besar.

Yang unik, di beberapa kawasan di Tokyo, masih banyak model toko-toko kecil yang berdempet-dempetan dengan ruas jalan yang agak luas untuk pejalan kaki di depannya.
Mirip seperti Pasar Baru di Jakarta. Di tempat seperti ini, dijamin ga akan ketemu sama shopping mall yang besar-besar. Sebab untuk kawasan seperti ini, pemerintah melarang pembangunan shopping mall besar, karena akan mematikan usaha toko-toko kecil tersebut.

Hhhmmm, kapan pemerintah Indonesia bisa seperti itu ya?

Share this article :

+ comments + 13 comments

September 10, 2006 at 7:19 AM

Bila saya pas PulKam melalui Jakarta, saya tidak mengenali Jakarta lagi sebagaimana duluuuuu ketika saya masih menetap di Jakarta Timur. Semrawuuuut.....lantas koq mall bagai cendawan di musim hujan. Mangkanya, alternatief saya akhirnya dari Amsterdam ke Denpasar (sebagai base di Indonesia). Bila ngga perlu. untuk apa melalui Jakarta. Sorry ya....buat contact saya yang bertempat tinggal di kota ini. Ehm, hampir lupa "SALAM KENAL" (enak saja nyelonong atau mampir ngga tok tok tok......siapa di situ....). Salam manise dari Belanda.

September 10, 2006 at 11:06 AM

Hhhmmm, kapan pemerintah Indonesia bisa seperti itu ya?.....
kalau pemimpinnya sudah lama di luar negri khususnya jepang kali ya mbak.......tapi ngk juga ya klu tetap mikir diri sendiri tetap aja ngk ngaruh ya....makasih mbak rina share nya..**

September 10, 2006 at 5:59 PM

Ikut prihatin... :-((

September 10, 2006 at 10:57 PM

Aku heran, apa pemerintah gak mempertimbangkan efek menjamurnya mall2 dengan perkembangan usaha pedagang kecil yah? Di hometownku Pondok Gede, kayaknya orang makin malas pergi ke pasar tradisional karena dah ada mall Giant yang gede cuma beberapa ratus meter dari situ. Wajar kalo mereka lebih suka ke Giant yang punya tempat parkir luas, gak semerawut sementara harganya gak beda jauh... kasihan pedagang kecil...

September 11, 2006 at 9:04 AM

ga usah ngerasa ga enak badan menghina jakarta mba...hehe. saya juga sebenarnya masih penduduk sana kok, lah ortu n sodara semua ngeriung di situ :D
emang bener, jakarta dah makin n bener2 n asli, semrawut baaangeett *duh bahasanya
salam kenal juga :)
btw, kalo ke sini ga perlu ngetok2 lagi mba, pintunya juga ga tau ada dimana :D

September 11, 2006 at 9:07 AM

sama2 nong :x
kemaren ahwaz ama batris kemane?? :D dicariin tuh ama tantenya yang keceh ini ..hihihi
*pd genki kan yah?

September 11, 2006 at 9:10 AM

neee...., idem nes #_#

September 11, 2006 at 9:16 AM

kalo melihat kenyataan di lapangan, hm, pemerintah ga peduli tuh sama mall jamur.
banyak banget pasar2 tradisional posisinya deket2an sama mall.
lah itu yg di ciledug, byk yg bersebelah2an ato berhadap2an :(
belum lagi warung2 kecil yang tutup krn saingan sama indomart cs #_#
kalo dah begini jadi sedih, n terpikir apa yang bisa kita perbuat untuk mereka.....

September 11, 2006 at 7:58 PM

he..he.. mbak itulah rencana mu pergi kan pada kangen pingin ngumpul ngumpul apalagi ama maknya mus'ab...tapi Tuhan berkehendak lain ceile....alasan ne.....duh seneng ada yg nyariin asal aje bukan nagih hutang ...**

September 15, 2006 at 12:10 PM

Kalo saya pribadi malah bingung, orang2 pada jualan semua lah yg belinya siapa yah? hihihi... ada beberapa mall di Tangerang (my hometown) udah 2 th buka, jumlah toko yg buka didalamnya ga sampai 50%... malah ada 1 lantai yg cuma diisi sama lorong sepi ajah...

*salam kenal*

September 15, 2006 at 3:29 PM

ya itulah, krn ga ada perencanaan yg baik sebelum membangun mall.... :D
*salam kenal juga :)

September 15, 2006 at 5:12 PM

mmmmmmm...mmmmmmm bingung mo komen apa,semoga saja pasar tradisional tetap jaya dan bertambah kualitas nya, dalam persaingan perdagangan.

July 26, 2014 at 4:37 PM



Senang rasanya bisa berkunjung ke website anda" mudah-mudahan
infonya bermanfaat Terimakasih sudah berbagi

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger