Showing posts with label renungan. Show all posts
Showing posts with label renungan. Show all posts

RAPUH

07 December 2022 | comments

 


Ada suatu waktu dimana keyakinan kita mulai melemah,
harapan pada-Nya kian pudar,
tersebab ujian yang datang begitu berat, membuat kita mulai mempertanyakan keyakinan kita pada-Nya,
Ya Allah mengapa?
Mengapa ini hanya terjadi padaku?

Pertanyaan yang selalu bergemuruh dipikiran, hingga membuat hati kita rapuh, serapuh-rapuhnya.
Tapi, sungguh kawan, kita menyadari,
Kita menyadari betul bahwa
tak ada kesedihan yang selamanya.
Memang tidak dalam waktu dekat.
Bukan dalam waktu dekat.
Tapi, pasti Allah akan ganti dengan yang lebih baik.

Ketika kamu telah menyusun rencana sesempurna yang dipikirkan.
Namun, rencana yang telah kamu siapkan dengan sematang mungkin.
Ternyata gagal, tidak sesuai harapan, harapan yang telah kamu mimpikan sejak lama.
Dan saat itu terjadi,
Kamu tahu apa artinya?

Allah sudah punya rencana terbaik,
lebih dari yang kamu mimpikan,
lebih dari yang kamu harapkan.

Hal yang paling spesialnya,
rencana Allah yang tak pernah
terbayangkan di hidup kita terjadi,
layaknya sebuah kejutan spesial
dari Allah untukmu,
atas kesabaranmu selama ini,
atas ketegaranmu,
sebagaimana perjalanan hatimu yang begitu kuat menahan tangis,
hanya ditiap-tiap heningnya malam pipimu basah, mencurahkan segala isi hatimu pada-Nya.

Tak ada keraguan sekecil apapun.
Kamu yakin Allah Maha Kuasa atas segala apa yang ada di langit dan dibumi ini.
Mudah bagi Allah bila berkehendak.

Ya Allah, maafkan aku yang dulu juga pernah meragukan rencana-Mu.

Maafkan aku yang selalu bertanya mengapa dan kenapa ini terjadi.

Ya Allah, sungguh aku tak pantas bertanya mengapa pada-Mu,
sedang Engkau Maha mengetahui atas segala apa yang ada dilangit dan dibumi ini.

Engkau Maha Mengetahui apa yang akan terjadi padaku nanti dan sesudahnya.

Ya Allah, kini aku menyadari rencana-Mu sungguh indah, sangat indah Ya Allah.

Sesuatu yang tak terkira dan lama baru kusadari bahwa ini sebuah nikmat.

Ternyata inilah jalan dari-Mu untukku,
Memberiku kesempatan berubah jadi lebih baik.

#unknownauthor
#refleksi
#renunganpagi




DUKA DI TENGAH SUKACITA

18 August 2022 | comments




"Kapan disholatinnya?"

"Habis sholat magrib, Ma."

"Nanti mama ikut ya. Mama sekalian sholat Maghrib di mesjid aja."

Si sulung menunggu saya bersiap-siap. Sementara suami sudah duluan ke mesjid.
Tak lama terdengar iqomah. Saya buru-buru bersiap-siap. Berwudhu, lalu secepat mungkin mengenakan gamis dan hijab.

"Ayo cepat", seru saya ke si Sulung yang sudah menyalakan  motornya.
Sampe mesjid, ternyata ngga dapet rakaat pertama. Yowis, jadi masbuk deh.

Setelah sholat maghrib selesai, beberapa saat kemudian, diselenggarakan sholat jenazah. Pengurus masjid komplek yang mewakili pihak keluarga, sedikit menjelaskan kronologi kematian almarhum.
Yang meninggal karena kecelakaan tunggal di siang hari tadi. Ya, kematian yang mendadak.

Setelah sholat jenazah selesai, saya peluk erat istrinya. Masih muda. Dengan dua anak, yang sulung kelas 10 dan yang bungsu usia 2 tahun.

***

Tidak ada yang menyangka. Pagi itu, suaminya masih menemani anak bungsu, mengikuti lomba acara 17 agustusan di komplek kami.
Siangnya, saat keluar rumah untuk menyelesaikan suatu urusan, motor suaminya menabrak pot beton yang berada di jalan raya.
Warga yang melihat segera membawa ke RS, tapi ternyata itulah saat malaikat maut menjemputnya.

***

Saya memandang ke sosok perempuan muda,  yang Allah pilih mendapat ujian yang luar biasa berat ini. Dia pasti sosok pilihan. Maka ujiannya pun sangat berat.

Hari dimana semua warga bersuka cita, ternyata menjadi hari berduka yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup.
Saat suaminya keluar rumah, dia pasti tidak akan pernah menyangka suaminya kembali ke rumah, dalam kondisi tidak bernyawa.

Ya Allah, membayangkannya saja membuat hati seperti teriris. Tapi, bukankah ini takdirnya? Takdir yang sudah tertulis di Lauh Mahfuzh, puluhan ribu tahun jauh sebelum manusia diciptakan.

Sungguh, kita tak akan pernah tau. Takdir sepeti apa gerangan yang akan menimpa kita di hari-hari kedepan.

***

Siapapun kita, satu saat PASTI berada dalam kondisi, DITINGGALKAN atau MENINGGALKAN.

Saat berada dalam posisi ditinggalkan,
iman dan keyakinan harus makin dikuatkan. Karena memang tidak ada yang abadi di dunia ini. Termasuk mereka, orang-orang yang kita cintai. Orang tua kita, saudara kita, suami kita, istri kita, anak kita, sahabat kita, guru kita, tetangga kita. Siapapun itu.

Mereka tidak akan selamanya ada, menemani kita. Satu saat, SIAP atau TIDAK SIAP, mereka pasti pergi.
Jika saat itu datang, kesedihan tak mungkin dilawan, tapi jangan sampai kehilangan HUSNUDZON kita kepada Allah akan ketetapan TERBAIK-NYA.

Pun kita, pasti akan MENINGGALKAN keluarga kita. Meninggalkan dunia ini. Entah kapan dan dimana. Dalam hitungan bulan, hari, jam, menit bahkan detik. BERSIAPLAH. Jangan pernah terpikir waktu masih panjang. Justru berpikir dan bersikaplah seperti orang yang waktu kematiannya sangat dekat.

Seperti orang yang sedang berada dalam pesawat yang sedang menukik jatuh.
Atau seperti orang yang sedang berada dalam kapal yang akan tenggelam.
Atau seperti orang yang sedang terkena penyakit mematikan dengan waktu hidup yang tersisa sangat sedikit.

Kita pasti akan sibuk berzikir, istighfar, dan terus mengisi detik waktu yang berjalan dengan sebanyak mungkin ketaatan dan kebaikan.
Sudah tak ada tempat lagi untuk maksiat dan dosa.

---
Semoga Allah kokohkan keimanan kita agar selalu istiqomah di jalan-Nya dan mengaruniakan husnul khotimah di ujung kehidupan kita.

#notetomyself
#refleksijiwa
#renunganmalam



JANGAN MENINGGALKAN AMAL

16 May 2022 | comments

 


🌜Nasihat dari Ust. Nashir Harist., Lc🌛

🌳Jangan Meninggalkan Amal

Jangan meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik daripada tidak beramal sama sekali.

Jangan meninggalkan zikir karena ketidakhadiran hati. Kelalaian kita dari zikir lebih buruk daripada kelalaian kita saat berzikir.

Jangan meninggalkan tilawah karena tak tau maknanya. Ketidaktauan makna dalam tilawah masih lebih baik daripada ketidakmauan membaca firman-Nya.

Jangan meninggalkan dakwah karena kecewa. Kesabaran kita bersama orang-orang shalih lebih baik daripada kesenangan kita bersama orang-orang yang tidak shalih.

Jangan meninggalkan amanah karena berat. Beratnya amanah yang kita emban insyaAllah sebanding dengan beratnya timbangan amal yang akan kita dapatkan.

Jangan meninggalkan medan juang karena terluka. Kematian di medan juang lebih baik baik daripada hidup dalam keterlenaan.

Jangan meninggalkan kesantunan karena lingkungan kasar. Santun kita saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati-Nya.

"Allahumma mushorrifal quluub shorif quluubana 'ala tho'atik, Yaa muqollibal quluub tsabbit quluubanaa 'alaa diinik,.."

"Ya Allah yg memalingkan hati manusia, palingkanlah hati kami di atas ketaatan pada-Mu, Wahai yg membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu.."

#pengingathati
#belajarlebihbaik
#motivasidiri

TERIMA KENYATAAN

13 July 2021 | comments

 



Iya, terima kenyataan.
Kondisi saat ini banyak yang bikin sedih.
Berita duka cita tiap hari berseliweran di penjuru medsos.
Situasi mencekam terus ada dan membayangi pikiran.

Mau tutup mata dan telinga ya ngga bisa.
Karena memang itulah kenyataan yang sedang terjadi.

Yang bisa dilakukan untuk tetap waras pikiran dan hati dan menjaga supaya imun ngga turun..

- Terima dulu
Sikon yang sangat tidak mengenakkan saat ini memang sedang terjadi. Terima saja kenyataannya.
Toh semua yang terjadi hingga kiamat nanti sudah tertulis detil lengkap dan super komplit di Lauh Mahfuzh.

- Sabar
Sikon ini seperti ini bisa jadi berlangsung lama.
Dari penanganan pandemi yang menyedihkan, simpang siurnya informasi, debat yang ngga berhenti-henti dari berbagai kubu, munculnya sosok-sosok yang malah bikin ruwet, dll dsb.
Belum lagi aneka info dan status sedih, berita-berita horor dan mencekam yang siap menggempur mental kita dari berbagai arah.

Sabar saja.
Kita sama sekali ngga bisa mengendalikan apapun di luar diri kita.
Kendalikan saja respon.
Ngga usah marah, takut berlebihan.
Sabaaaaar.
Setiap kesulitan PASTI ada kemudahan yang menyertainya.
Suatu saat semua pasti berakhir kok.
Asal mau bersabar.

- Syukur.
Alihkan fokus kita ke hal-hal yang masih kita punya.
Bersyukur masih sehat masih bisa hirup oksigen sebanyak-banyaknya dengan gratis pulak.
Bersyukur masih punya waktu berkumpul dengan keluarga.
Masih bisa makan minum di rumah dengan nyaman.
Masih bisa ibadah dan ngelakuin hal-hal yang disukai (masak, berkebun, ngedit2, rebahan, ngopi) walau hanya di rumah saja.

Inget-inget terus, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.
Dibalik pandemi ini pasti ada jutaan hikmah yang mungkin belum semua bisa kita sadari.

Tetap husnuzhon ke Allah dan belajar untuk terus bersyukur setiap detik dan belajar tumbuhin optimis bahwa semua kedukaan ini pasti berakhir.

#ntms
#catatankecil
#refleksidiri
#haruslebihbaik

BELAJAR MENGHARGAI

23 February 2021 | comments

 


Yang tinggal di gunung merindukan pantai.
Yang tinggal di pantai merindukan gunung.

Di musim hujan merindukan musim kemarau.
Di musim kemarau merindukan hujan.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang
Yang berambut pirang mengagumi yang hitam.

Diam di rumah merindukan bepergian.
Setelah bepergian merindukan rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi pebisnis supaya punya kebebasan waktu.
Begitu jadi pebisnis ingin jadi karyawan, biar tidak pusing.

Waktu tenang mencari keramaian.
Waktu ramai mencari ketenangan.

Saat masih bujangan pengen menikah
Saat sudah menikah pengen jadi bujangan lagi.

Punya anak 1 mendambakan banyak anak
Punya banyak anak mendambakan 1 anak saja.

Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki.
Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada?
Namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur?

Semoga kita menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur dengan anugrah yang sudah kita miliki.

Jangan menutup mata kita, walau hanya dengan daun kecil.
Jangan menutup hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran negatif.

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua.

Hargai dan syukuri apa yg ada, karena HIDUP ADALAH ANUGERAH BAGI JIWA-JIWA YANG IKHLAS.

#copas
#unknownauthor
#refleksi
#todaysnote

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger