Mesjid

09 November 2009 | comments (3)


Alhamdulillah, kemarin berkesempatan mengunjungi mesjid di yokohama. Walaupun jaraknya cukup jauh, sekitar 1,5 jam dari rumah, tapi begitu melihat cantik dan luasnya mesjid ini, langsung hilang rasa capeknya...

Sekedar info, mesjid di Jepang pada umumnya bentuknya imut-imut sekalleee...
maklum saja, harga tanah di Jepang benar-benar mencekik banget.

Di Tokyo, setahu saya cuma dua mesjid, yang benar-benar luas bin lapang. Mesjid Hiroo dan mesjid Jami. Oiya, kalau mesjid yokohama yang lagi saya rumpiin ini, letaknya bukan di Tokyo tapi Kanagawa, masih termasuk pinggiran Tokyo....(ya, kayak depok kali ya)

Begitu masuk ke dalam mesjid, ada dua ruangan yang buueesaaar. Satu untuk sholat, satu lagi biasanya dipake untuk pengajian. Di bagian belakang, ada dapur yang luaaaassss. Bisa main bola kali. (bolanya anak balita..hehe) Tapi bener loh, luas euy. Dilengkapi dengan kulkas guueede, microwave, kompor gas versi terbaru, tempat cuci piring yang gede juga. Kayaknya panci segeda gajah juga bisa dicuci di tempat cuci piring itu..hihi. Trus ada tempat masak yang lumayan besar untuk meletakkan kompor-kompor tambahan.
Duh, jadi ngiler euy, pengen masak-masak di mesjid ini...eh bukan masak2, tapi nyicipin masakan :D

Untuk tempat wudhu ada ruangannya. Toiletnya juga mantap euy, pake pencet-pencet. Itu istilah saya untuk toilet yang ada mesin penceboknya. (maap, sulit nyari kata yang rada halus :D)
Ini baru lantai 1 loh ya. Lantai khusus wanita. Saya belum liat yang lantai 2 dan lantai 3nya. Tapi kata suami, yang dulu pernah ke mesjid ini juga, lantai 2 dan 3 juga sangat luaaaaasss.

Mesjid yang baru beberapa tahun berdiri ini, memang belum punya kegiatan rutin khusus, selain untuk sholat berjamaah. Syukurnya, beberapa muslimah dari Indonesia dan Jepang, berinisiatif membuat aktifitas pendidikan Islam untuk anak-anak Indonesia/Jepang secara reguler setiap hari Jumat.

Sayang, akses ke mesjid ini agak susah. Line keretanya pun, termasuk line yang mahal. Belum lagi jarak dari stasiun ke mesjid, cukup jauh, sekitar 20-25 menit jalan kaki. Bisa sih naik bis, tapi jadwal busnya cuma satu jam sekali...hehe.

Tapi tetep saja, berpuluh-pulu jempol saya acungin untuk para pendiri mesjid, yang tidak lain dan tidak bukan adalah para pengusaha muslim dari Pakistan. Tentu butuh biaya yang tidak sedikit untuk membangun mesjid sebesar ini. Mesjid, apalagi di negeri yang muslimnya minoritas, amat sangat dibutuhkan keberadaannya.

Subhanallah, jadi pengen tiap hari ke sini. Ngeramein rumahnya Allah.
Saya hanya berangan-angan, kapan yaaa, bisa bikin mesjid segede ini di pusat Tokyo. Tentu saja bukan cuma mesjid yang fisiknya besar bin luas, tapi juga mesjid yang sehari-harinya padat dan dipenuhi dengan aktifitas keislaman.

Oiya, ada satu lagi mesjid yang baru berdiri. Letaknya di Okachimachi, downtown terkenal di pusat Tokyo. Bentuknya imut. Satu bangunan kecil, berlantai 5. Lantai 1 untuk wudhu laki-laki. Lantai 2 untuk perempuan. Di ruangan khusus perempuan ini, kalau dihitung-hitung bisa menampung 30-an orang. Ada toilet pencet-pencet dan tempat wudhu yang masih mengkilap, saking barunya. Lantai  3 untuk tempat sholat laki-laki dan lantai 4 untuk tempat makan-makan. Lantai 5 untuk kamarnya imam.

Letaknya strategis banget. Hanya 3 menit jalan kaki dari stasiun okachimachi. Downtown satu ini memang selalu full manusia. Barang-barang yang dijual murmer juga banyak dijual bumbu, rempah atau makanan-makanan asing, yang susah ditemuin di supermarket-supermarket biasa. Di sini dari pisang kepok, mpe bawang merah juga ada tuh. Ikan-ikan segar juga murah banget. Harganya jauuuhhh lebih muraaaaaah dari yang dijual di supermarket.

Jadinya enak tuh, habis belanja, trus kalau mau sholat, tinggal pergi ke mesjid deh. Ngga perlu repot nyari-nyari tempat untuk sholat. Alhamdulillah, mesjid yang dibangun oleh seorang pengusaha muslim dari Srilanka ini, benar-benar bagai oase di padang pasir. Mungkin hanya mesjid imut ini, satu-satunya mesjid yang dibangun di daerah downtownnya Tokyo.

Ah, mesjid...mesjid.....benar-benar tempat yang selalu dirindukan. Tempat yang mbikin hati terasa tenaaaaang. Di sini semua makhluk-Nya bisa berkumpul tanpa ada perbedaan. Di sini semua berkumpul dengan satu tujuan, menghadapkan hati dan wajah hanya ke hadapan-Nya.
Mengingat dan menyebut nama-Nya. Meneruskan risalah kebenaran yang dibawa manusia termulia di muka bumi.

Mesjid, I really love you



Share this article :

+ comments + 3 comments

November 9, 2009 at 8:24 AM

iya yah kangen denger suara adzan disana

November 9, 2009 at 8:24 AM

iya yah kangen denger suara adzan disana

November 9, 2009 at 4:12 PM

Rin...mana foto anak2? aduuh..jadi kangen pingin ke jepun. Masjid kalau dari rumahku cuma 5 menit Rin ^-^ alhamdulillah.

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger