Showing posts with label myself. Show all posts
Showing posts with label myself. Show all posts

REFLEKSI 2020

09 January 2021 | comments

 



Terlalu banyak pelajaran penting di tahun 2020 kemarin.

Pelajaran penting tentang bagaimana menghadapi kenyataan hidup yang berubah 180 derajat dari sebelumnya.
Pelajaran penting tentang bagaimana mengelola rasa sedih, galau, kecewa yang berkepanjangan.
Pelajaran penting tentang bagaimana mengendalikan diri demi kebaikan orang lain.
Pelajaran penting tentang cara beradaptasi dengan situasi dan kondisi baru.
Pelajaran penting tentang bagaimana menahan rasa bosan.
Pelajaran penting tentang bagaimana supaya hati dan lisan selalu bersyukur dalam kondisi sesulit apapun.
Pelajaran penting tentang bagaimana menerima dan memaknai peristiwa yang sangat tidak diinginkan sebagai sesuatu yang bisa mendewasakan diri.
Pelajaran penting tentang bagaimana memunculkan  dan mengekalkan prasangka baik terhadap semua ketetapan-Nya yang berlaku di seluruh penjuru semesta.

Pergantian tahun sesungguhnya 'hanya' pergantian angka. Pergantian yang sebenarnya adalah ketika diri ini berganti menjadi lebih baik.

Lebih baik dalam mengontrol emosi.
Lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Lebih baik dalam beribadah.
Lebih baik dalam kepedulian sosial.
Lebih baik dalam mensikapi hal yang tidak disukai.
Lebih baik dalam mengisi dan mengatur waktu.
Lebih baik dalam mengelola keuangan
Lebih baik dalam menjaga kesehatan.
Lebih baik dalam menata hati.
Lebih baik dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan.

Karena sesungguhnya hidup ini bukan untuk berkompetisi memiliki kehidupan yang 'lebih baik' dari orang lain.
Bukan sekedar membandingkan pencapaian diri dengan orang lain.
Bukan sekedar untuk menunjukkan eksistensi di mata manusia.
Bukan sekedar untuk mendapat penilaian manusia.

Tapi tentang berkompetisi dengan diri sendiri.
Bagaimana bisa menjadi 'versi sangat terbaik' dari diri sebelumnya.
Belajar untuk terus berkembang menuju kepribadian yang sesuai dengan kriteria-Nya.
Berusaha agar senantiasa kaya hati dan kaya manfaat.

Fokus saja ke situ.
Just be 'the best' version of yourself !!!

#refleksiawaltahun
#nasihatdiri
#afirmasipositif
#lifegoals

Refleksi Tahun Baru

03 January 2020 | comments




Menginjak hari ke 3 di tahun 2020...
Hari yang tidak ada bedanya dengan beratus-ratus tahun sebelumnya...
Yang berbeda, cuma perbuatan kita, semakin membaik atau memburuk...

Tiga hari sudah berlalu di tahun yang baru...
Masih tersedia 11 bulan 28 hari untuk sampai ke tahun berikutnya...
11 bulan 28 hari yang kita tidak tahu, adakah kita bisa melaluinya masih di alam yang sama, atau alam yang berbeda...

Seperti mereka, yang sudah 'berpulang' di tahun 2019 bulan sekian...
Adakah mereka tahu, saat melalui malam tahun baru 2019,
kalau kelak satu masa di deretan 12 bulan, di tahun tersebut,
status mereka berubah menjadi penghuni alam barzakh, bukan penghuni dunia lagi?

Adakah mereka tahu, di antara 12 bulan tersebut,
nama mereka tercantum sebagai nama yang akan didatangi malaikat maut?
Adakah mereka tahu, nyawa mereka akan diambil, di detik sekian, menit sekian, jam sekian, tanggal sekian, bulan sekian ?
Adakah mereka tahu, bahwa nafas mereka akan dihentikan tiba-tiba di saat yang tidak pernah mereka sangka-sangka?

Adakah mereka tahu, bahwa di tahun itu, akan menjadi tahun dukacita bagi orang-orang terdekat mereka?
Adakah mereka tahu, bahwa bulan itu adalah bulan terakhir yang bisa mereka lalui?
Adakah mereka tahu, bahwa minggu itu adalah minggu terakhir mereka menikmati kesenangan dunia?
Adakah mereka tahu, bahwa hari itu akan menjadi hari terakhir mereka berkumpul bersama orang-orang terdekat?

Dan kini, kita....yang masih ada kesempatan menikmati pergantian tahun....
Akankah kita seperti mereka??
Akankah di antara 11 bulan 28 hari mendatang, nama kita termasuk nama-nama yang terdaftar sebagai calon penghuni alam barzakh??
Saat tidak ada lagi kesempatan untuk meminta maaf, membersihkan hati, melakukan kebaikan, melaksanakan ibadah.....

Sungguh, pergantian waktu adalah pertanda...
Pertanda semakin dekatnya posisi kita menuju satu tempat...
Satu tempat yang kecil dan sempit, yang diatasnya diletakkan nisan yang tertuliskan nama kita...
Satu tempat yang membuat orang-orang terkasih kita, menangis dan berduka...
Satu tempat yang kita tidak pernah tau, apakah tempat itu menjadi tempat yang nyaman atau menakutkan bagi jasad kita...

****************

"....Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (3:185)

Rasulullah saw. bersabda, “Kubur merupakan salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu lembah dari lembah neraka.”

I Stand With

15 April 2019 | comments

Bismillah.

🎊🎊🎊🎊
Saya pilih partai PKS, dan saya pilih Prabowo-Sandi✌️

Sekian.

#pengumumansangatpenting😊


Ketika Saya Menjadi Aneh

27 April 2018 | comments




Ada saat dimana saya sedang kebingungan dengan diri sendiri. Seperti orang linglung.
Ngga jelas maunya apa. Dan yang pasti, saya kehilangan konsentrasi. Ngga fokus.
Orang ngomong apa, saya nangkepnya apa. Atau sebaliknya..

Saya mau ngungkapi sesuatu ke orang. Tapi yang keluar dari mulut, malah beda.
Walhasil, orang lain yang nanggepin jadi  ketimpa salah juga.
Padahal mah ya, kesalahan 100% ada di layar otak saya.
Yang kasihan, ya orang lain itu. Yang ada di sekitar saya.

Kalo udah gini, setelah ngalamin peristiwa yang ngga ngenakin, yang memang muaranya di saya sendiri. Setelah menyendiri, baru deh, saya nangis abis-abisan.
Nyesel kenapa saya jadi merepotkan banyak orang. Bikin kesel orang lain.
Menyusahkan banyak pihak.
Dan, ya, saya tipikal suka menyalahkan diri sendiri.

Jadi, sambil menangis, saya akan berpikir, bahwa saya tidak berguna.
Dan sepertinya dunia akan lebih baik tanpa keberadaan saya.
Im useless. No one need me.
Lebay  banget memang. Tapi, itulah kelemahan saya.

Saya yakin, kalau pikiran buruk seperti itu dibiarkan, akan muncul tindakan yang lebih berbahaya.
Dan ini, adalah siklus yang saya alami sejak dulu. Masa-masa dimana saya merasa hopeless and useless.

Obatnya, sederhana sebenarnya.
Cooling down dan berpikir hal yang indah-indah yang pernah ada dalam kehidupan saya.

Setelah nangis sepuasnya. Saya tarik napas dalam-dalam sambil istighfar.
mulai mengalihkan pikiran-pikiran negatif.
Saya mulai berpikir semua tentang pemberian Allah. Dari tubuh yang sempurna.
Organ-organ tubuh yang semuanya normal. Saya masih bisa bernafas dengan baik.
Mendengar, menghirup, beraktifitas, tanpa bantuan alat apapun.

Saya masih punya tempat untuk berteduh, punya kendaraan.
Saya masih dikelilingi orang-orang tercinta yang dengan tulus menyayangi saya.

Ah, sungguh. Masih terlalu banyak pemberian-Nya yang wajib saya syukuri.
Lantas kenapa saya masih berpikir bahwa tidak berarti?
Bukankah semua yang Allah ciptakan, tidak ada yang sia-sia. Termasuk diri ini.

Alhamdulillah, setelah refleksi sejenak, saya merasa kondisi hati saya lebih baik.
Mulai tenang, dan tidak berpikir yang aneh-aneh lagi.

Termasuk dengan menulis seperti ini, juga salah satu jalan untuk saya.
Melepaskan sisa-sisa energi negatif, yang sejak seharian ini bertumpuk.

Ya, setiap peristiwa adalah pelajaran.
Dan hari ini saya dapat pelajaran, bahwa untuk bab pengendalian emosi dan bab syukur, nilai saya masih minus.

Fiuh, semoga masih ada kesempatan untuk merubah nilai ini.





Belajar Bijak

12 March 2018 | comments

Ishh....judulnya dalemnya banget ya.
Ya, berbulan-bulan belakangan ini, mungkin lingkaran teman-teman yang pernah dekat dengan saya, heran dengan status-status saya di fb.

Isinya kalau bukan quote, ya, tulisan tentang motivasi, bisnis or refleksi diri.
Padahal, duluuuuuu, isinya mungkin lebih banyak curcol. Curcol kehidupan seorang emak dengan keempat anaknya.

Tapi sekarang, ya beda. Tapi memang kudu beda ah.
Secara makin lama makin tua, harus lebih tau diri. Kalo curcol ngga perlu diumumkan depan publik.
Cukup ditelen aja, sambil instropeksi diri sendiri. #ish, bijak banget yak

Etapi memang bener. Kadang, masalah-masalah yang bikin galau, gelisah, lemah, letih, lesu tak bergairah, itu memang pangkalnya dari diri sendiri kok.
Toh masalah itu, akan tetap ada dengan bentuk dan wujud yang berbeda.
Tinggal respon kitanya aja yang kira-kira bisa berubah ngga?
Lebih katrok atau lebih elegan? Lebih emosional atau lebih sabar?

Nah,  maka dari itulah, saya akhirnya lebih sering bikin quote.
Kebanyakan sih nyontek dari internet.
Paling backgroundnya, hurufnya, dan komposisi kalimat aja yang diubah-ubah dikit.
Biar lebih eye-catching.

Quote-quote itu lebih ditujukan ke saya sendiri. Cuma, sengaja saya pasang gede-gede di status fb or instagram, biar lebih banyak yang bisa merasakan manfaatnya. Walaupun memang, mungkin saja, kesannya jadi sok bijak.

Tapi, takpe. Saya ngga mau peduli sama penilaian orang.
Kalau ada yang nyinyir, monggo. Kalau ada yang suka dan terinspirasi, ya Alhamdulillah.

Oiya, sejak 3-4 bulan belakangan, saya mulai rajin browsing di pinterest. Dan, taukah anda, ternyata di pinterest, banyak bangeeeeet, quote-quote yang menarik, yang bikin segar mata, jiwa dan perasaan kita. Hehe, lebay ya.

Ember banget loh. Saya seger banget bacanya. Dan jadilah saya sekarang quote hunter di pinterest. Hehe. Tambah lagi, saya sekarang sedang kecanduan picsart. Wow, kombinasi maut. Bikin quote with picsart. Itulah yang belakangan menghabiskan waktu saya. Sampe lupa darat, laut maupun udara.
#tutupmukapakehape

Anyway, itulah saya belakangan ini.
Yang mau ceki-ceki quote hasil editan saya, sok meluncur ke fb dan ig saya @Astarina Laya.
Atau kalo mau seluncur di pinterest, coba pake keyword 'quote'.

Iya deh, demikian dari saya.
Have a wonderful day :)






 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger