Apel yang dilapisin lilin

08 April 2011 | comments (4)


Kemarin di rumah temen, disuguhin apel..dan seperti biasa apel itu aku makan langsung beserta kulitnya. Temenku ngingetin, kalo kulitnya lebih baik dikupas aja, karena mengandung lilin. Huaa, asli saya kaget. Masak sih? Tapi kata temen, coba dikerok kulitnya, nanti keluar itu lilin. Pas saya coba, eeeh, ternyata bener sodara-sodara...ada lilinnya! Hiyaaa, berarti selama setahun di Ina, saya makan apel, beserta lilinnya masuk ke dalam perut dong . Pantesan, kulit apel di sini kok mengkilap banget yak. Ternyata oh ternyata....

Besoknya, saya cerita ke suami. Sambil biasalah, ngomel-ngomel tentang di Ina betapa kreatifnya orang Ina -dengan makna negatif- untuk urusan makanan. Dari bakso yang pake boraks, minyak goreng yang dijernihin pake peroksida, beras yang dikasih bahan pemutih, jeruk yang disuntik pemanis...sampe apel yang dililinin. Ngga tau deh..kalo masih banyak cerita lainnya.

Suami saya manggut-manggut ngliat istrinya yang lagi nyerocos panjang lebar. Suami dengan coolnya cuma nyaranin -terutama yang tentang lilin- untuk cari referensi yang benar. Siapa tau itu cuma hoax.

Yasud, akhirnya berselancarlah daku di internet. Dan hasilnya, artikel di bawah ini. Silakan menyimak.Lumayan lega...hehe ^-^. Sourcenya saya ambil dari sini: http://www.flobamor.com/forum/pengetahuan-kesehatan/38628-lilin-pada-buah-apel-berbahaya.html


******************************

  http://inovassi.com/intermezzodetail...787&catid=HOAX. Benarkah kilap apel itu karena lilin dan berbahaya bagi manusia? Berikut penjelasannya:

Apabila kita sedang berada di kebun apel, coba petik satu apel langsung dari pohon lalu gosokan apel tersebut pada baju kita (atau pada kain). Lihat apa yang terjadi, perhatikan bahwa apel tersebut menjadi mengkilap bukan? padahal cara yang sama bila kita lakukan pada mangga, jeruk, dan dukun tidak akan membuat kulit buah-buahan tersebut menjadi mengkilap. Kalau kilap apel bukan terjadi karena gosokan kain lalu darimana kilap tersebut? Ternyata kilap tersebut adalah dari kulit apel itu sendiri yang memang mengandung lilin yang lalu karena digosok maka mengkilapkan kulit apel.


Mengapa Kulit Apel Mengandung Lilin?



Subhanallah, ternyata lilin tersebut berguna untuk melindung kadar air yang memang banyak didalam buah apel. Tanpa lilin maka buah dan sayuran akan kehilangan kelembaban dan kadar airnya akan terus keluar dari pori-pori kulit apel sehingga lama kelamaan buah tersebut menjadi lembek dan kering.


Setelah dipanen maka apel dicuci dan dibersihkan dengan cara disikat untuk membuang segala kotoran yang menempel pada kulitnya dimana tentu proses ini akan menghilangkan lapisan lilin natural tersebut. Untuk tetap menjaga kesegaran apel maka pengemas apel pasti akan melakukan pemolesan lilin kembali pada apel tersebut. Namun lilin tersebut bukanlah sembarang lilin seperti yang kita temukan seperti lilin penerang, lilin pemoles kendaraan dan lain-lain. Lilin yang digunakan adalah commercial grade wax atau food grade wax. Dimana sekitar setengah kilogram lilin dapat digunakan untuk memoles sampai sekitar 160.000 buah atau sekitar 2 tetes lilin sudah cukup untuk melapisi 1 apel.


Pelapisan dengan lilin pada buah dan sayuran telah dilakukan sejak 1920. Dimana bahan dari lilin tersebut terbuat bukan dari proses kimiawi melainkan dari bahan alami seperti Carnauba Wax, daun Palem Brasil, Candellia Wax, dari tanaman sejenis Euphorbia, Shellac jenis food grade yang terbuat dari sejenis kumbang di India dan Pakistan. Bahan lilin tersebut juga yang dibuat untuk melapisi permen dan roti-rotian. Anda sering melihat batang coklat berwarna mengkilap bukan? Itu juga bisa karena dilapisi lilin ini. Kini anda tahu mengapa batang coklat akan melumat di mulut tapi tidak lumer di tangan.


Di amerika bahan lilin tersebut harus disertifikasi keamananan (untuk dikonsumsi) oleh badan yang khusus mengurusi konsumsi yaitu FDA (Food and Drug Administration).


Lilin komersial ini tidak mudah dihilangkan karena tetap melekat setelah buah dibersihkan tapi kalau diinginkan dapat dibersihkan dengan cara digosok dengan sikat, untuk sayuran pada air hangat-hangat kuku. Menghilangkan lilin dengan mencuci dengan detergen sangat tidak dianjurkan.


Kini kita tahu bahwa memang benar apel dilapisi lilin, tetapi dari jenis yang aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian peringatan yang berkesan paranoid bahwa lapisan pada apel berbahaya dapat dikatakan sebagai "Hoax" belaka.


Walau demikian sepertinya tetap perlu berhati-hati bila membeli buah dari daerah yang melakukan pemolesan lilin menggunakan bahan yang berbahaya (bukan food grade), untuk itu lebih baik pastikan anda selalu hanya memilih buah dari tempat yang sudah terkenal kebersihannya. Mungkin yang perlu diperhatikan adalah yang dari negara asal China, karena ada beberapa bukti bahwa makanan dari China diproses dengan cara yang tidak mengutamakan kesehatan bahkan berbahaya bila banyak dikonsumsi oleh manusia.


"Informasi ini disampaikan agar meluruskan sesuatu yang terkesan sebagai paranoia tanpa alasan dan tanpa maksud membela suatu pihak tertentu. Semoga informasi ini tidak salah. Apabila anda ada masukan atau tambahan informasi untuk lebih meluruskan mengenai ini silakan sampaikan".


Oke sob, bisa kita diambil garis bawah bahwa ternyata lilin pada kulit buah apel itu tidaklah berbahaya, namun kita harus tetap waspada.
 
********************************
Share this article :

+ comments + 4 comments

April 8, 2011 at 2:50 PM

hehehhe... aku juga cugiration dgn lilin-lilinan ini... makan makan aja sih.>:P

April 8, 2011 at 10:24 PM

iya...tyt gapapa ya ra...dah parno duluan aja nih ^-^

September 22, 2011 at 8:57 AM

maaf, mau ijin copas. nanti saya tulis juga link kamu
makasi :))

October 16, 2011 at 8:25 AM

silakan evi. makasih dah maen ke halaman ini :D

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger