Setiap manusia terlahir, dengan membawa 'jatah' masing-masing. Jatah rezeki, jatah jodoh, jatah umur, termasuk jatah masalah. Yang terakhir disebut ini, konon, tidak semua manusia sanggup menerimanya. Ada banyak respon yang muncul, terkait penerimaan jatah yang satu ini.
Ada yang marah, ada yang sedih, ada yang mengeluh, ada yang memaki. Tapi tidak sedikit pula yang tersenyum, bahkan bahagia ketika menerima jatah masalah ini. Dan inilah level tertinggi manusia, ketika ia sanggup memaknai pembagian jatah "yang sangat adil" ini. Karena ia tahu, Sang Pemberi Jatah, membagikan "masalah" kepada semua hamba-Nya, tidak lain untuk mengangkat derajatnya menjadi lebih tinggi, selain itu untuk membersihkannya dari dosa-dosa. Seperti lempengan logam, yang harus dipanasi terlebih dahulu dengan suhu yang sangat panas, untuk menjadi logam bernilai tinggi.
Jatah yang satu ini, memiliki beragam ujud. Yang paling susah adalah, yang berujud manusia. Bisa berupa tetangga yang iri, anak yang sulit mendengar, orangtua yang belum paham agama, rekan kerja yang dengki, atasan yang galak, suami yang selingkuh, sahabat yang berkhianat, bawahan yang tidak jujur, mantu yang makan hati, mertua yang judes, dan lain sebagainya.
Yang harus kita yakini adalah, bahwa jatah ini tidak akan diberikan melainkan sesuai dengan kesanggupan sang penerima jatah.
لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (2:286)
Jadi, terimalah jatah ini dengan penuh senyum dan penuh baik sangka terhadap Yang Memberikan jatah. Hadapi dengan senyum, sikap yang santun, hati yang lapang dan penuh syukur, karena dia akan terus ada, sampai Allah SWT menganggap kita telah 'lulus' dalam menerimanya. Dan tentu, akan dibagikan-Nya lagi jatah ini dengan ujud berbeda dan level yang lebih sulit dari sebelumnya. Begitu seterusnya, sampai kita datang menghadap-Nya dalam keadaan mulia dan penuh ridho-Nya. Insya Allah.
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-Mu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Al Fajr:27-30)
Post a Comment