Pilah Pilih Android

24 October 2013 | comments (3)

gambar dari sini
Sekumpulan emak-emak lagi ngumpul di satu tempat.

"Kita bikin grup aja di whatsapp, biar gampang kalo ada info-info....". Kata seorang emak sambil mencet-mencet keyboard hapenya yang masih kinclong.

"Tapi aku kan hapenya masih hape biasa. Belum ada...apa tuh namanya...an..an...", jawab emak yang lain.

"Android !!  Itu namanya android jeeng. Kayak punya kita nih. " Emak satu lagi langsung nyamber, dan memamerkan hp android miliknya.

"Hah? Beli? Mangnye ada yang murah?"
"Ada atuh. Coba aja sono, maen ke toko hape."
"Tapi gimana cara milihnya?"

Itulah sekelumit obrolan sekumpulan emak-emak. Karena whatsapp-an (WA) udah mulai mewabah,  mau ngga mau emak yang belum bisa WA, jadi tergiring pengen beli hp android pulak. Walopun sih, fungsi android bukan cuma sekedar untuk itu doang.

gambar dari sini


Nah, supaya ngga kebingungan, pilah pilih hp android, ini ada dua tips yang bisa dipake sebelum memutuskan untuk membeli.

1. Pastiin budgetnya berapa yang tersedia.
Hp android ada yang harganya 600ribu. Keluaran dari brand yang kurang ternama. Ada juga dari brand yang terkenal, dengan harga rata-rata di atas satu juta rupiah.

2. Kebutuhannya apa?
Kalau cuma untuk telepon, sms, imel,WA, browsing dan foto-foto, ya ngga perlu beli hp dengan spesifikasi (spek) yang tinggi-tinggi. Sebab semakin tinggi spek, semakin mahal pula harganya.

Nah, kalo budget dan kebutuhannya dah jelas, sekarang emak tinggal konsen ke spek seperti apa yang bisa dijadikan pilihan. Perhatikan yang penting-penting, seperti:

1. Processor
Dulu di jaman awal munculnya hape android, processornya masih satu biji. *kok kayak salak aja*. Yang terkini, otaknya dah sampe delapan, atau octa-core. Logikanya, semakin banyak otak ya semakin pintar dan cepat kerjanya. Tapi kalo untuk keperluan emak-emak sih, yang standar adalah dual-core.

2. RAM
RAM itu seperti meja dapur, tempat kita ngeletakin bermacam-macam bahan dan printilan alat-alat yang dipake selama kita melakukan proses memasak. Ada talenan, loyang tempat sayur, panci, sendok sayur, de el el. Semakin kecil meja, tentu semakin sedikit dan sulit untuk meletakkan beraneka macam printilan tersebut. Efeknya, acara masak memasak pun jadi lambat. Ibaratnya, gerakan kita jadi slowmotion gitu loh.
Nah, RAM juga kudu besar, kalau kita termasuk emak-emak yang doyan mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Sambil browsing, pengen nulis SMS, sekalian main game atau sambil dengerin lagu kesukaan. Minimalnya sih, RAM 1 GB sudah lumayan lega.

3. Memori
Memori itu seperti lemari, tempat menyimpan barang-barang. Kalau di hape, memori itu tempat simpanan data, seperti foto, musik, video, dokumen, dll. Standarnya 4 GB sudah cukup. Karena 1 GB sudah bisa menyimpan 500-an foto yang diambil dari kamera 5MP.

4. Kamera
Nah, ini nih yang lumayan penting buat emak-emak yang doyan foto-foto. Dari foto anak, makanan, sampe jempol sendiri. Biasanya sih kamera ini ada dua, kamera belakang (primary camera) dan kamera depan (front facing camera). Kamera belakang minimal 5 MP sudah bagus banget kok. Jadi, kalau suatu saat, foto di hape pengen dicetak, dengan 5 MP dicetak sampai ukuran 6R masih bagus (6R itu gede loh ya, uk.16 x 21 cm). Lebih dari itu, keliatan deh kotak-kotaknya. Jadinya jelek deh.

Untuk kamera depan, ada hape yang menyediakan, ada juga yang tidak. Jadi pastikan dulu, hapenya punya kamera depan atau ngga.  Spek kamera depan biasanya  lebih rendah dari kamera belakang. Karena kebanyakan dipake cuma untuk chatting menggunakan video call. Spek minimal 1,3 MP sudah mencukupi.

4. Baterai
Kalau kita termasuk emak-emak yang paliiiiing males ulang-ulang mencharge hape, maka pastikan memilih hape dengan baterai yang daya tahannya tinggi. Minimal 2000mAh. Sebenarnya konsumsi baterai ini tergantung pemakaian juga ya. Kalau kita seringnya cuma pake untuk sms dan whats-appan, dengan daya di atas, sehari-dua hari kita hanya perlu mencharge satu kali saja.

5. Sistem Operasi/platform
Sebenarnya bukan hanya hape android yang bisa dipake untuk whatsapp-an. Hape dengan sistem operasi berbeda seperti IPhone dengan iOSnya dan Nokia dengan windowsnya, juga bisa dipake untuk whatsapp-an. Nah, khusus android, dari versi awal (android 1.0), dengan pemilihan nama yang lucu-lucu. Abjadnya pun dibikin berurutan. Nih perhatiin secara seksama yak:
Apple Pie (1.1), Banana Bread (1.1), Cupcake (1.5), Donut (1.6), Eclair (2.0–2.1), Froyo (2.2–2.2.3), Gingerbread (2.3–2.3.7), Honeycomb (3.0–3.2.6), Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4), Jelly Bean (4.1–4.3), dan KitKat (4.4+)

Yang terbaru adalah Android versi 4.4 Kitkat. Tapi karena ini masih fresh from oven, jadinya masih saaaangat jarang yang menggunakannya.  Untuk standar, lebih baik memilih versi 4 ke atas. Karena ada aplikasi tertentu yang sudah tidak cocok dengan versi dibawahnya.

6. Ukuran layar
Nah, untuk emak-emak dengan mata yang mulai terasa uzur, ada baiknya pilih layar dengan ukuran di atas 4 inchi. Lumayan kalau untuk baca, fontnya bisa diset lebih besar tapi tampilan tetap sesuai di layar. Atau untuk foto-foto dan ngambil video juga lebih nyaman.
Oiya, ukuran layar ini harus sesuai juga dengan resolusi layarnya. Kalau ukuran layar besar tapi resolusi kecil, ya jeleklah kualitas tampilannya. Untuk layar 4 inchi, resolusi minimal banget 960x540.

Gimana, dah ngga bingung lagi kan? Minimal kalau baca brosur, kita ngga akan pusing dan mengerutkan kening. Asal tau saja, perkembangan teknologi hape sangatlah cepat. Dan semua produsen, baik yang terkenal maupun tidak, berlomba-lomba memasarkan produk hapenya dengan iklan-iklan yang sangat menggoda kantong. Untuk produsen ternama, seperti Samsung, HTC, Oppo,  Apple, LG, Nokia, dan Sony, sudah lama terkenal dengan kualitas dan, ehm, tentu saja harganya yang lumayan mahal. Sebenarnya ada juga produsen yang kualitasnya cukup baik dengan harga yang masih terjangkau. Seperti Lenovo, ZTE dan Acer. Untuk produsen lokal, Smartfren bisa jadi pilihan juga. 


gambar dari sini


Sekedar masukan, hape adalah barang elektronik produksi massal. Jadi  kemungkinan cacat tetap ada. Baik itu hape bermerk ataupun tidak. Jadi bisa saja ada hape yang baru beli, baru beberapa hari ternyata ada kerusakan entah di software atau hardwarenya. Bedanya kalau produsen terkenal, after servicenya lebih menjanjikan. Untuk kerusakan yang parah, ada penggantian barang selama masa garansi, tapi biasanya memakan waktu berbulan-bulan. 


Pendapat saya pribadi, karena saya bukan tipe yang suka gonta ganti hape dalam waktu dekat, mendingan beli dari brand yang jelas seperti yang saya sebutkan di atas, walaupun mungkin agak mahal di awalnya. Toh untuk pemakaian bertahun-tahun.  Misalnya kita beli hape dengan spek standar seharga 2 juta, untuk pemakaian selama 3 tahun, berarti sebenarnya kita ngeluarin uang hanya..... 2.000.000 dibagi 36 bulan = 56.000 perbulan sodara-sodara.  Dibandingkan kalau kita beli yang harganya 1 juta tapi hitungan 5 bulan, ternyata rusak dan harus diganti. Sudahlah capek bolak balik ke toko, capek ngitungin uang yang keluar pulak.

Tergantung pemakaian juga sih. Apalagi kalau emak-emak punya anak kecil yang juga ikutan pengen megang hape....hadeeuhh...siap-siap deh sering gonta ganti. Kecuali emak termasuk yang pinter nyimpen hape di tempat yang ngga bisa dijangkau si kecil.


Jadi gimana....sudah menetapkan pilihan? ^-^





Share this article :

+ comments + 3 comments

October 25, 2013 at 4:08 PM

makasih infonya mak...salam kenal

October 25, 2013 at 5:13 PM

makasih juga infonya.. salam (pura-pura) ga kenal

October 25, 2013 at 5:53 PM

@mak Tian: salam kenal juga :x makasih dah mampir :)
@clara: maaf, ini siapa yak? *(pura2) ngga kenal jugak* coba ya...kl mampir tuh mbok ya bawa buah tangan gitu loohh..apalagi sbg seorang mak traveller ;-)

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger