Ya, di sana, di negrinya Doraemon, jujur itu sangat murah. Bisa ditemuin dimana-mana. Contohnya, seperti di status fb salah satu temen saya yang mengutip tulisan temennya. Yang sumbernya dari koran Jepan, Mainichi Shinbun.
In Japan, 3 days ago, an unknown person has put random cash gifts in
over 30 mailboxes of Tokyo apartments, totaling 760,000 yen and gift
vouchers, and did the same to another area 10 days ago. Guess what the people who received the gifts did?
They went to the police and returned the money! Subhanallah, this
reminds me of the time of Omar ibn Abdulaziz when every Muslim house
rejected receiving the Zakah because they were grateful for having
enough. May Allah guide them, guide us, and make us all grateful!
(Source: Mainichi 毎日新聞 22/3/2014)
Aneh? Hehe, sebenarnya bukan aneh. Memang seharusnya begitu. Tapi karena kita, orang Indonesia, yang sering meliat, mengalami, mendengar kasus-kasus kebohongan di sana sini, walhasil berasa, jujur itu di sini kok malah jadi barang mahal.
Saya inget, dulu waktu masih di Jepang, suka banget nonton kartun chibi maruko chan. Salah satu episodenya, tentang maruko yang nemuin uang 1 yen di jalan. Karena bingung mau diapain, akhirnya dia bawa pulang, untuk diamankan sementara sampe ketemu si empunya uang. Ehh, sama si ibunya malah ditegur, karena uang itu -walau hanya 1 yen- harus diserahkan ke polisi. Biar nanti polisi yang mencari tau siapa pemilik uang itu.
Yah, begitulah. Di Jepang, karakter mulia ditanam, bukan hanya di rumah, tapi di sekolah, sampe sosialisasi lewat media-media. Ya buku, film, de el el. Jadi menyeluruh gitu loh. Bukan cuma teori, wacana tanpa ada aplikasinya.
Hmm, berharap someday, di sini jujur jadi barang murah :)
*gambar dari sinih: http://www.thefreshingredient.co.za/honesty-begets-clarity/
Post a Comment