Antara Orang Tekun dan Orang Jenius

07 July 2014 | comments

Copas dari tulisan teman di fb. Seorang peneliti senior yang sekolah S1 sampe S3 di Jepun. Namanya bu Is Helianti. Tulisan tentang orang tekun sama orang jenius. Silakan disimak tulisan yang singkat tapi padat inih :)

**************************

Douryoku ha Vs Sainou ha

Dalam mengkategorikan orang yang pandai, orang Jepang membaginya dalam 2 kategori. Yaitu, douryoku ha, mereka yang pandai karena akumulasi kerja keras dan kesungguhan, dan sainou ha, mereka yang pandai karena jenius dan mempunyai bakat lahir yang luar biasa.

Dalam tokoh kartun atau mangga kisah Naruto misalnya. Sahabat Naruto, Sasuke Uchiha mewakili sainou ha. Jenius menjadi ninja sejak lahir, dengan sentuhan latihan sedikit saja, dia jadi bintang di kelas ninja. Sedangkan, tokoh utama, Naruto sendiri mewakili douryoku dia bukan ninja pintar, bahkan sering tidak lulus ujian naik kelas ninja. Tetapi, Naruto pantang menyerah. Dia mencoba seribu kali lebih banyak dari Sasuke, dan akhirnya bisa menyamai level Sasuke.

Dalam masyarakat Jepang, sepertinya mereka menyadari, sainou ha hanyalah minoritas. Oleh karena itulah, dalam kamus bahasa mereka ada kata gambaru. Artinya lengkap, bisa kerja keras, terus berusaha, tak menyerah, terus semangat. Secara umum, mereka menghargai atitude sungguh-sungguh dan kerja keras. Orang biasa pun bisa menjadi luar biasa jika berusaha dengan sungguh-sungguh. Bakat menjadi non sense jika dia tak usaha.



Ada pemain baseball profesional Jepang yang berbakat tetapi selalu digambarkan sebagai douryoku ha. Ichiro Suzuki. Sampai saat ini, Ichiro masih bermain sebagai pemain baseball profesional di Amerika. Di Jepang, Ichiro adalah pemain yang top bgt. Dia relatif tak banyak memukul home run. Tapi pukulannya cerdas mengecoh lawan, dan pantang menyerah mencuri angka ketika berada di base. Kekhasannya dalam bermain baseball tidak hanya diakui di Jepang, tetapi juga di Amerika. Menjadi pemain terbaik dan masuk all stars menjadi langganan baik di Jepang maupun Amerika.

Tetapi Ichiro mencapai itu semua dengan kerja keras. Dia datang latihan beberapa jam lebih cepat dari yang lain, dan menyelesaikan latihan lebih lama dari yang lain. Di Amerika pun, saking fokusnya pada baseball, Bahasa Inggris sangat lambat dikuasainya, sehingga selalu pakai penerjemah ketika diwawancara.

Kita, anak kita, karakter masyarakat kita, harus jadi douryoku ha. Tidak bisa tidak.

*****************************
 gambar dari sini
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger