15 Juni 2009
Akhirnya, hari ini datang juga. Hari dimana si tengah akan masuk RS. Dan besok paginya CPS akan dilakukan. Semua perlengkapan untuk menginap selama 10 hari, saya siapkan. Alhamdulillah, pagi itu sebelum berangkat, dia sempet makan dan minum susu, walau cuma sedikit. Agak rewel dikit, karena masih hawa ngantuk. Syukurnya lagi, kondisinya keliatan sehat. Ga ada meler dan ga ada batuk. Khawatir aja kalau operasinya diundur lagi.
Oiya, saya ngga ikutan nganter ke RS, berhubung ada si bungsu yang masih lima bulan. Papanya keberatan kalo si bayi mungil ikutan ke RS. Maklum, sekarang di Jepang wabah flu babi makin banyak. Jadinya kalau ngga perlu, sebisa mungkin bayi kecil tinggal di rumah aja.
Setelah mereka pergi, hm, rumah jadi sepi banget yak. Biasanya rame sama tingkah si tengah yang selalu bikin seisi rumah heboh. Hehe. Saya kok rasanya hari ini jadi santai sekali ya. Sambil beberes sana sini, pikiran saya jadi melayang. Gimana nanti ya si tengah di RS. Ntar malam tidurnya gimana ya. Malam pertama tanpa ortu di sisinya. Biasanya kalau malam, dia suka megangin tangan saya sambil diletakkan di pipinya yang gembul.
Fiuh, tahan emosi. Ntar hujan lagi. Yasud, saya berdoa, semoga semua berjalan lancar.
Malamnya, suami pulang ke rumah, dan cerita panjang lebar. Yappari, begitu sampai RS si tengah nangis. Suasana baru, dengan orang-orang yang tidak dikenal. Jadinya minta dipeluk terus. Gitu juga pas dimandiin suami. Masih tetep aja nangis dan ngga mau lepas. Apalagi pas malam, waktu suami mau pulang.
Malam itu, si sulung ulang-ulang bergumam, sabishi naaa.... (=sepi banget yak)
Hmm, cobaan. Selama beberapa hari ke depan, menjalani hidup tanpa satu anggota keluarga. Mana anggota keluarga yang ini, tergolong superstar. Selalu menyita perhatian seisi rumah dengan tawanya yang lucu dan perutnya yang buncit itu.
Oiya, sekedar info. Cleft Palate Surgery adalah operasi penutupan rongga langit-langit. Si tengah sejak usia 7 bulan dalam kandungan sdh terdeteksi menderita cleft lip and palate alias bibir sumbing dan langit2 terbelah. Operasi bibir sudah dilakukan waktu usianya 3 bulan. Dan untuk penutupan rongga langit-langit ini, adalah operasi tahap dua, dilakukan sekarang ketika usia si tengah menjelang 1,5 th. Tahap tiga dilakukan usia 7 tahun, untuk memperbaiki posisi gusi yang juga terbelah. Yang terakhir, tahap empat untuk finishing touch, dilakukan di usia 17 tahun.
Subhanallah, untuk memperbaiki sedikit `kekurangan` saja, memakan waktu yang lama.
Betapa rumitnya penciptaan organ-organ tubuh manusia. Dan betapa lemahnya manusia di hadapan sang Maha Pencipta.
Saya bersyukur sekali, si tengah hanya menderita cacat yang ringan saja. Itupun masih bisa diperbaiki. Bagaimana dengan anak-anak yang menderita cacat berat baik fisik ataupun organ-organ penting lainnya? Benar-benar ujian berat bagi orangtuanya.
NEXT
HARI KEDUA: Episode Penuh Darah dan Airmata
+ comments + 3 comments
smg operasinya lancar, si tengah dpt segera plg ke rmh & berkumpul dgn kelg. Lagi
Hiks, jadi ikutan sedih Rin. Semoga operasinya lancar ya. Amin.
peluk cium untuk Mbak Rina...
semoga tengah lancar2 operasinya
dan seluruh keluarga diberi kesabaran...amin
belajar sabar dari mbak Rina :D
Post a Comment