"Mba, aku diremehin tadi di sekolahan..."
Curhat salah satu reseller saya.
Curhat salah satu reseller saya.
"Loh, diremehin kenapa mba?"
"Jadi ceritanya, waktu kemaren saya gelar rokcelana, ada temen saya yang nyeletuk,...'Ooo, sekarang jadi pedagang toh. Kok mau-maunya sih jualan. Maluin-maluin aja...' ..."
"Trus mba gimana?". Tanya saya.
"Ya saya bales celetukannya. Saya bilang,'Loh emang kenapa kalo jualan? Kan halal..."
Hmm, celetukan temennya itu menggambarkan, masih ada saja orang yang berpikiran kalo jualan/dagang itu sesuatu yang memalukan. Kesannya butuh uang gitu kali ya.
Padahal mah, siapa sih di dunia ini orang yang ga butuh uang. Konglomerat aja masih butuh uang. Buktinya mereka teteup jualan tuh. Ngga puas merajai iklan di stasiun tivi n radio, smp billboard segede gajah, sekarang dengan kaki tangan guritanya mulai bergerilya masuk ke pasar e-commerce.
Jualan itu, bukan urusan mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari konsumen. Kok kayak perampok ya kesannya. Justru konsumen jadi terbantu, dengan adanya orang yang jualan.
Contoh kecil, ntu orang-orang yang hampir tiap hari jajan di minimarket, apa dia merasa dirampok? Ngga kan?
Mereka sukarela aja tuh ngabisin duit di situ. Etapi kalo saya mah ngga rela, mending ngabisin duit buat diputar lagi. Hehehe.
Mereka sukarela aja tuh ngabisin duit di situ. Etapi kalo saya mah ngga rela, mending ngabisin duit buat diputar lagi. Hehehe.
Yah, begitulah mindset sebagian orang. Kudu dirubah.
Tulisan singkat di bawah ini cukup jelasin ttg esensi jualan yg sebenarnya.
Tulisan singkat di bawah ini cukup jelasin ttg esensi jualan yg sebenarnya.
Semoga bisa merubah mereka-mereka yang punya mindset negatif terhadap jualan.
*********************
MINDSET JUALAN
Banyak orang yang baru pertama kali menjadi pengusaha dan meniti karir sebagai penjual, mereka putus asa dan menyerah ketika ditolak mentah-mentah
oleh para calon pembelinya. Padahal kalau dipikir-pikir, menjual adalah aktivitas yang sangat mulia.
oleh para calon pembelinya. Padahal kalau dipikir-pikir, menjual adalah aktivitas yang sangat mulia.
====================
“Jualan adalah aktivitas menolong orang yang DIBAYAR…”
Agar kita tidak termasuk orang yang putus asa dan menyerah saat menjual, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai esensi jualan itu sendiri.
====================
Agar kita tidak termasuk orang yang putus asa dan menyerah saat menjual, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai esensi jualan itu sendiri.
====================
Apa sebenarnya esensi jualan itu?
Esensi jualan yang pertama adalah MENOLONG ORANG.
Esensi jualan yang pertama adalah MENOLONG ORANG.
Tanpa disadari, jualan adalah proses pertukaran antara uang dan manfaat. Setiap uang yang dikeluarkan oleh pembeli akan ditukar dengan manfaat yang dikemas dalam bentuk produk baik berupa barang ataupun jasa.
Setiap manfaat pasti memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, bahkan menyelesaikan sebuah permasalahan.
=====================
Bayangkan… Jika seandainya banyak orang di luar sana yang tertolong karena hadirnya produk kita, kita tentu senang bukan?
Jika niat kita adalah MENOLONG ORANG, kalaupun ditolak, kenapa harus gundah gulana? Masuk akal?
Mulai saat ini, ketika jualan, munculkanlah rasa ingin menolong orang. Niatkanlah di dalam hati bahwa penawaran yang diberikan adalah sebuah penawaran “pertolongan” atas keinginan, kebutuhan, atau
permasalahan yang sedang ia hadapi.
permasalahan yang sedang ia hadapi.
Harapannya,
dengan hadirnya produk kita, semua hal tersebut dapat
terselesaikan. Dengan begini, ketika ia membeli, kita
bersyukur, dan ketika ia menolak, kita tak perlu kecewa,
karena sedari awal niatan kita adalah menolong.
dengan hadirnya produk kita, semua hal tersebut dapat
terselesaikan. Dengan begini, ketika ia membeli, kita
bersyukur, dan ketika ia menolak, kita tak perlu kecewa,
karena sedari awal niatan kita adalah menolong.
=====================
Esensi jualan yang kedua adalah MENEBARKAN MANFAAT
Bisa Anda bayangkan, saat jualan, minimal kita sedang membantu mendistribusikan produk dan manfaat ke banyak orang. Lebih dari itu, ketika jualan, kita sedang
mendorong berputarnya uang.
Bisa Anda bayangkan, saat jualan, minimal kita sedang membantu mendistribusikan produk dan manfaat ke banyak orang. Lebih dari itu, ketika jualan, kita sedang
mendorong berputarnya uang.
Kecepatan dan volume perputaran uang di sebuah masyarakat menentukan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Indonesia adalah salah satu contohnya. Ketika Eropa dan Amerika sedang dilanda krisis besar-besaran, Indonesia malahan menembus pendapatan perkapita hingga 3000$ per tahun. Mengapa? Karena penduduk kita suka jualan. Mulai dari pedagang kaki lima, ibu-ibu arisan, mahasiswa, hingga orang-orang di perkantoran.
Proses jual beli ini yang meratakan distribusi uang. Jika distribusi uang sudah merata, Indonesia akan sejahtera.
====================
Kalau sudah begitu, hal apa saja yang membuat kita pasrah dan menyerah saat menghadapi penolakan dan kegagalan saat menjual?
Toh esensinya menolong orang dan menebarkan manfaat kan?
😊

Post a Comment