Energi Negatif

01 November 2017 | comments

"Jualanku ini, sudah seperti anak ketiga mba. Aku bener-bener ngga bisa lepasin, dan aku bakal tetep ngurusin sampe kapanpun. Aku bener-bener jatuh cinta....
Aku tuh ya mba, kalo udah bosen sama urusan domestik. Ya inilah hiburan utamaku. Nenggelamin diri di produksi, ngecek pembukuan, say hello ke customer loyal.  Dan itu bener-bener bisa bikin aku jadi fresh lagi."

Mahmud muda, beranak dua, dengan bisnis frozen foodnya yang mulai menggeliat di seluruh pulau negeri ini.
Mahmud cantik ini curcol dengan serunya. Cerita tentang kesehariannya yang rempong dengan dua anak usia balita. Cerita tentang progress bisnisnya, juga cerita tentang masalah-masalah yang sering muncul di kalangan emak-emak pebisnis. Antara cinta keluarga, passion, karir dan pengorbanan. Kok seperti judul sinetron ya.

Di lain waktu, di lokasi yang berbeda.
"Saya bu, kalo ngga ada bisnis ini, ntah seperti apa. Waktu itu, saya pernah hampir putus asa. Tapi tiba-tiba saya kepikiran, kalo saya ngga ada, gimana mereka, pegawai-pegawai saya, anak-anak training saya. Wajah-wajah mereka muncul di kepala saya bu. Saat mereka belajar di kelas, saat mereka bertugas, saat mereka sedang mereparasi alat di rumah klien, saat mereka sedang curhat...."

Perempuan berhijab berwajah manis di usia matang. Punya bisnis jasa reparasi alat dengan klien-klien besar seperti institusi perbankan, lembaga pemerintahan sampai industri manufaktur.
Saya tahu betul masalah berat yang menimpa rumah tangganya. Dan tidak semua perempuan mampu melewati masalah besar itu. Saya pun tidak yakin saya akan bisa sekuat dia.

"Alhamdulillah, saya punya bisnis, punya usaha, yang bisa mengalihkan energi negatif saya. Waktu saya akhirnya benar-benar habis digunakan untuk memikirkan dan membesarkan bisnis ini. Membesarkan dan membina karyawan-karyawan saya, agar hidupnya lebih sejahtera. Saya sudah tidak sempat lagi bergalau-galau dengan masalah saya. Dan syukurnya, sekarang kondisi rumah tangga saya sudah membaik kembali..."

****

Begitulah sekelumit kisah, dari mamak-mamak pebisnis.
Mereka adalah perempuan, yang mampu mengalihkan energi negatif yang dimiliki menjadi energi positif. Masalah yang ada justru membuat mereka semakin produktif dan semakin melesatkan daya gerak mereka di kegiatan positif dan bermanfaat.

Setiap orang punya energi negatif.
Pemicunya bisa bermacam-macam dan dari berbagai sebab.
Yang intinya adalah, kita mengalami peristiwa yang tidak sesuai keinginan kita.

Energi negatif ini bisa keluar dari tubuh kita dengan berbagai bentuk. Secara fisik, bisa berupa penyakit ringan sampai berat. Secara psikis, bisa berupa luapan emosi yang tidak terkendali.
Yang paling parah, ketika energi negatif ini terlampiaskan dalam bentuk yang membahayakan jiwa sendiri maupun orang lain.

Maka, cara paling mudah mengalihkan energi negatif, adalah dengan MENYIBUKKAN diri.
Sibuk yang paling baik, adalah sibuk yang bukan cuma bermanfaat buat diri sendiri, tapi juga orang lain. Seperti kedua teman baik saya di atas. Mereka menyibukkan diri di dunia bisnis yang mereka geluti. Hasilnya? Alhamdulillah, mereka bisa menikmati hidup dengan sangat indah.
Karena mereka sadar, saat mereka bahagia, ada banyak jiwa-jiwa lain yang ikut merasakan kebahagiaan itu. Energi positif mereka ikut mengalir dan terpantul di alam semesta.


"Lakukan kebaikan, maka kebaikanlah yang akan datang kepadamu."








Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger