KEBIASAAN

12 July 2020 | comments

 "Pedasnya seeenak masakan Ibu di rumah"

Begitu bunyi tagline sebuah resto  dekat rumah.

Si bungsu yang masih umur 6 th, sempat membaca tulisan itu, ngomong ke kakaknya.
"Ih, liat. Salah itu tulisannya. Kan mama ngga pernah masak yang pedes ya di rumah ya?"

"Iya ya", jawab si kakak.

Saya yang denger cengar cengir.
Saya memang jarang banget masak yang pedas, kecuali ada permintaan dari suami. Walhasil, anak-anak ngga terlalu suka dan ngga terbiasa makan pedes.

Permen, snack, eskrim, coklat, minuman manis juga jarang saya sediakan di rumah. Kecuali untuk bepergian jauh/travelling, baru saya beli untuk sekedar icip-icip di jalan.

Dan kebiasaan seperti itu yang saya dapatkan ketika kecil. Saya ngga suka permen. Es krim, coklat dan snack bisalah sesekali masuk di mulut saya, tapi ya itu....ngga terlalu suka. Saya ngga terbiasa, karena mama saya ngga pernah membiasakan. Walhasil, sampe sekarang, saya ngga terlalu suka ngemil. Ngemilnya langsung to the point. Nasi n temen-temennya. Wkwkwk.

Dengan kebiasaan seperti ini, lumayanlah, bisa mengirit keuangan negara πŸ˜…

Kalo liat orang Jepang yang kuyus n langsing n sehat, mereka juga punya kebiasaan baik. Kebiasaan hidup sehat. Jarang minum yang manis. Suka bergerak. Kemana-mana jalan kaki or sepedaan.

Belum lagi kebiasaan mental: disiplin, mandiri, suka bekerja keras, hemat, tepat waktu, detil sampai hal-hal terkecil, dll.

Ya, kebiasaan.
Semua berawal dari kebiasaan.
Ada kebiasaan baik ada kebiasaan buruk.
Tinggal pilih mau punya kebiasaan yang mana.

Yang jelas, masa depan ditentukan salah satunya dari kebiasaan kita sehari-hari.

#the secret of habit
#dahsyatnya kebiasaan
#nulis itu noyor pala sendiriπŸ˜‘




Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Refleksi Kehidupan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger