Hehe...ini judulnya kok kayak orang bingung. Embeerr....
Saya heran saja, kenapa kok di Jepang malah lebih sering ketemu dengan hal-hal yang sangat Islami, seperti yang ditulis di artikel ini.
Tapi kok nemunya malah di negeri yang mayoritas penduduknya ateis yak?
Ya sudahlah, jadikan hikmah saja....dan pelajaran, supaya kita, as a moslem, bisa benar-benar mengaplikasikan nilai-nilai keIslaman dalam keseharian.
Bukan cuma teori dan disimpan dalam otak saja.
*************************************************************************
Mutiara Islam Dibawa Pergi Bangsa Jepang ?
Ditulis oleh : Zainal Bumi Minang
Banyak orang-orang sukses berasal dari Jepang. Akan tetapi ternyata
penyebab majunya mereka sudah diajarkan dalam agama Islam jauh sebelum
negara Jepang ada.
Kita bisa berkaca kepada sejarah, di mana
belum ada dalam sejarah dunia, yang bisa menguasai sepertiga dunia hanya
dalam waktu 30 tahun. Itulah masa para Khalifah Rasyidin. Kaum muslimin
sendiri yang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga inilah yang
diberitakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ
الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ
اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى
دِينِكُمْ“Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, memegangi
ekor-ekor sapi [sibuk berternak, pent], dan menyenangi pertanian dan
meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan,
tidak akan mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama
kalian”.[HR. Abu Daud dan lain-lainnya dan dishohihkan oleh Syaikh
Al-Albany dalam Ash-Shohihah No. 11] Berikut kita bahas, bahwa apa yang
menjadi penyebab majunya mereka ternyata ada dalam ajaran Islam sejak
dahulu.
10 Kunci Bangsa Jepang:
1.Malu#“Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang.
Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual
sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke
dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri”
bagi para pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal menjalankan
tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang
bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu
terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma
yang sudah menjadi kesepakatan umum.”#Malu
yang terpuji jelas adalah ajaran Islam. Bahkan jelas dan tegas dari
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,إِنَّ
لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.“Sesungguhnya
setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”[Shahîh:
HR.Ibnu Mâjah (no. 4181) dan ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr
(I/13-14) dari Shahabat Anas bin Malik. Lihat Silsilah al-Ahâdîts
ash-Shahîhah (no. 940)]Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.“Malu itu tidak
mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.”[HR. Bukhari &
Muslim]Dalam riwayat Muslim disebutkan,اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.“Malu
itu kebaikan seluruhnya.”[HR. Muslim dari Sahabat ‘Imran bin
Husain]Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang
paling pemalu. Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu anhu berkata,كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ
الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا.“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih
pemalu daripada gadis yang dipingit di kamarnya.”[HR.al-Bukhari (no.
6119]
2.Mandiri# “Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri.
Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian
ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk
dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Lepas SMA dan
masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada
orang tua. Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya
sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka
“meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan mereka kembalikan di
bulan berikutnya.”#Anjuran
untuk berusaha sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain adalah
ajaran agama Islam.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,لأَنْ يَأْخُذَ اََحَدُكُمْ اَحْبُلَهُ ثُمَّ يَاْتِى الْجَبَلَ
فَيَاْتِىَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِخِ فَيَبِيْعَهَا فَيَكُفَّ
اللهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌلَهُ مِنْ اَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ اَعْطَوْهُ
اَوْ مَنَعُوْهُ.“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa
tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan
di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya,
adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka
memberi atau tidak”.[HR Bukhari, no. 1471]Demikian juga nabi Dawud,
seorang Raja besar, tetapi ia tetap makan dari hasil kerjanya yaitu
mengolah besi.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,مَا
اَكَلَ اَحَدٌطَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ
يَدِْهِ, وَاِنَّ نَبِيَّّ اللهِ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلامُ كَانَ
يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِْهِ.“Tidaklah seseorang makan makanan yang
lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud
Alaihissalam juga makan dari hasil usahanya sendiri”.[HR. Bukhari
No.1930]
3. Pantang menyerah#“Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah.
Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan
ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak
habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun
industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).Akio Morita
juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete
Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda
dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori
dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di
Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).”#Semangat
dan pantang menyerah!! Ini adalah ajaran Islam.Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabdaاحرص على ما ينفعك، واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك
شيء فلا تقل لو أني فعلت لكان كذا وكذا؛ ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل،
فإن لو تفتح عمل الشيطان“Bersemangatlah kamu terhadap apa-apa yang
bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan
merasa lemah (pantang menyerah). Dan jika meminpamu sesuatu maka jangan
katakan andaikata dulu saya melakukan begini pasti akan begini dan
begini, tetapi katakanlah semua adalah takdir dari Allah dan apa yang
dikehendakiNya pasti terjadi.”[HR Muslim]Ada tawakkal dalam ajaran
Islam, lihat bagaimana motivasi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallamagar kita mencontoh burung dalam berusaha, burung tidak tahu pasti
di mana ia akan mendapat makanan, akan tetapi yang terpenting bagi
burung adalah ia berusaha keluar dan terbang mencari.Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ
حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً
وَتَرُوحُ بِطَاناً”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada
Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung
mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan
lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”[HR. Ahmad,
Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam
Silsilah Ash Shohihah no. 310]“selalu ada Jalan”. ya, ini juga adalah
ajaran Islam. Jika kita berusaha dan tawakkal, maka kita akan medapat
jalan keluar dari arah yang tidak kita sangka-sangka.Allah Ta’ala
berfirman,وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (At-Thalaq: 3)
4.Loyalitas#”Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi.
Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.”#Dalam
ajaran Islam seorang muslim diajarkan agar mematuhi persyaratan yang
telah mereka sepakati. Jika dalam suatu perusahan mereka bekerja, maka
mereka harus mematuhi persyaratan perusahaan yaitu harus mencurahkan
yang terbaik serta loyal dengan perusahaan teresebut selama tidak
melanggar batas syariat.Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,المُسْلِمُوْنَ عَلَى شُرُوطِهِمْ “Umat Islam berkewajiban untuk
senantiasa memenuhi persyaratan mereka.“[Riwayat Abu Dawud, Al Hakim, Al
Baihaqy dan oleh Al Albany dinyatakan sebagai hadits shahih]
5.Inovasi#”Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai
kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam
bentuk yang diminati oleh masyarakat.
’#Islam
juga mengajarkan agar kita mengembangkan Ilmu dan belajar (bukan
inovasi dalam urusan agama = bid’ah). Bahkan kedudukan orang yang
berilmu tinggi baik. Baik Ilmu dunia maupun akhirat.Allah Ta’ala
berfirman,يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(Al-Mujadilah: 11)
6. Kerja keras#“Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras.
Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat
tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911
jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680
jam/tahun).Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan
pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah
sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan
bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh
perusahaan.”#Kerja keras juga Ajaran Islam.
Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam mengajarkan kita
berlindung kepada Allah dari sifat malas,اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ
مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِYa
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut,
kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).”[HR.
Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706]
Bahkan kita harus bersegera dalam kebaikan untuk diri kita.
Allah Ta’ala berfirman,فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ“Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. (Al-Baqarah:
148)وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ“Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Al-Imran:133)
7. Jaga tradisi, menghormati orang tua dan Ibu Rumah
Tangga#“Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang
kehilangan tradisi dan budayanya.
Budaya perempuan yang sudah
menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya
minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik
sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau
yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.”#Tentu
saja tradisi yang baik yang dilestarikan. Tradisi yang sesuai dengan
nilai luhur dan ajaran Islam. Ajaran Islam juga melertarikan tradisi
yang baik. Sebagaimana tradisi orang Arab Jahiliyah yang memuliakan
tamu, menepati janji dan sumpah walaupun sumpah itu berat sekali. Bahkan
adat/tradisi bisa dijadikan patokan hukum dalam ajaran Islam.
Sebagaimana kaidah fiqhiyah.العادة مجكمة“Adat/tradisi dapat dijadikan
patokan hukum”Syaikh Doktor Muhammad Al-Burnu Hafizahullah menjelaskan
makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia jika tidak menyelisihi
syari’at adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan konsekuensinya
karena adat dapat dijadikan hukum”.Mengenai perempuan yang sudah menikah
dan tidak bekerja (IRT), ini juga ajaran utama agama Islam (Ibu rumah
tangga bukan pekerjaan yang sepele dan hina, akan tetapi adalah sebuah
kehormatan dan butuh pengorbanan yang akan melahirkan dan mendidik
generasi terbaik).لا تمنعوا نساءكم المساجد وبيوتهن خير لهن“Janganlah
kalian melarang istri-istri kalian pergi ke masjid-masjid, dan
rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka”[14] Mengenai menghormati
orang tua. Jelas ini ajaran Islam. Bahkan digandengkan dengan ridha
Allah.Allah Ta’ala berfirman:وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ
الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي
صَغِيرًا“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah
melainkan hanya kepada-Nya danhendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak
keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (Al-Israa’ : 23-24)
8.Budaya baca#“Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke
densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak
maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.
Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca”#Ayat
yang pertama kali turun adalah perintah membaca. Ini adalah ajaran
Islam.Alla Ta’ala berfirman,اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي
خَلَقَ“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”
(Al-Alaq: 1) Begitupula jika kita membaca teladan para ulama, misalnya
syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah yang membaca setiap
hari 12 jam. Begitu juga ulama yang lain, ada yang membaca sambil
berjalan, hingga ia terperosok dalam lubang. Ada yang membaca sampai ia
tertidur dengan buku di atas wajahnya.
9. Hidup hemat#“Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian.
Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan.
Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran
dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar
jam 19:30, dan ternyata sebelum tutup itu pihak supermarket memotong
harga hingga setengahnya.”#jelas ini ajaran islam, hemat dan berusaha qona’ah.
Allah Ta’ala berfirman,وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا
وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا“Dan orang-orang yang
apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak berlebih-lebihan dan
tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara
yang demikian.” (Al-Furqan: 67)
10.Kerjasama kelompok#”Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik.
Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau
kelompok tersebut.Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah
dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika
tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang
berkelompok”.”#Anjuran untuk bekerja sama adalah ajaran Islam. Saling
membantu dalam kebaikan dan pahala.
Allah Ta’ala
berfirman,{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا
عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ} [المائدة: 2]“Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah: 2.)Syaikh
Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah menafsirkan,{وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى} أي: ليعن بعضكم بعضا على البر. وهو: اسم
جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه، من الأعمال الظاهرة والباطنة، من حقوق الله
وحقوق الآدميين.“Hendaknya sebagian kalian menolong sebagian yang lain
dalam al birr, dan ia adalah sebuah kata yang mencakup setiap apa yang
dicintai oleh Allah dan diridha-Nya berupa amalan-amalan yang lahir dan
batin dari hak-hak Allah dan manusia.“[1]
Dan Allah memerintah kita agar bersatu dan bekerja sama,
Allah Ta’ala berfirman,وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ
تَفَرَّقُواْ“Dan berpeganglah kalian dengan tali Allah seluruhnya, dan
jangan bercerai-berai” (Ali ’Imran : 103)
Demikian, semoga bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu
‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
************************
gambar dari sini
Post a Comment